Ada Tulisan Sarang Pungli di Mapolres Luwu, Kapolri Perintahkan Kadiv Propam Bergerak
jpnn.com - JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merespons munculnya sebuah coretan “Sarang Pungli” di dinding Markas Polres Luwu, Sulawesi Selatan, Sabtu (15/10).
Kapolri Jenderal Listyo langsung memerintahkan Kepala Divisi Propam Polri Irjen Syahardiantono dan jajarannya mengusut munculnya coretan 'Sarang Pungli' itu.
Jenderal bintang empat itu memerintahkan Kadiv Propam Polri Irjen Syahardiantono dan jajaran melakukan pendalaman munculnya tulisan tersebut.
"Ada masukan dari personel Polri dan masyarakat akan hal tersebut. Oleh sebab itu, saya sudah instruksikan kepada Kadiv Propam dan jajarannya untuk mendalami munculnya tulisan tersebut," kata Kapolri Jenderal Listyo kepada wartawan, Jakarta, Senin (17/10).
Selain mengintruksikan Kadiv Propam Polri Irjen Syahardiantono, Kapolri Jenderal Listyo juga memerintahkan Kapolda Sulsel Irjen Nana Sudjana untuk melakukan langkah serupa guna mengetahui sebab musabab kemunculan tulisan 'Sarang Pungli' di dinding salah satu gedung Mapolres Luwu tersebut.
"Kapolda juga sudah saya minta untuk bergerak langsung mengusut hal tersebut," ujarnya.
Sebelumnya, tulisan 'Sarang Pungli' muncul di dinding Gedung Polres Luwu, Sulawesi Selatan, Sabtu (15/10) yang ternyata diketahui coretan itu ditulis oleh anggota polisi berpangkat aipda berinisial HR.
Terkait coretannya, Aipda HR mengaku siap membuktikan tulisan 'Sarang Pungli' tersebut.
Kapolri memerintahkan Kadiv Propam dan Kapolda Sulsel mendalami munculnya tulisan ‘Sarang Pungli’ di Mapolres Luwu.
- Kasus Kecelakaan di Tol Pandaan-Malang, Polisi Tetapkan Sopir Truk jadi Tersangka
- Kapolsek Dicopot setelah Viral 3 Oknum Polisi Aniaya Warga
- Kapolri Dampingi Menkopolkam Pantau Misa Natal di Katedral Jakarta
- Jumlah Kendaraan di Kota Bandung saat Libur Natal Menurun
- Darurat Penyelamatan Polri: Respons Terhadap Urgensi Pengembalian Reputasi Negara Akibat Kasus Pemerasan DWP 2024
- 5 Berita Terpopuler: Pendaftaran PPPK Bagi Honorer TMS Sudah Buka, tetapi Ribuan Orang Gagal Daftar